Agnicia Rana
1 min readJan 17, 2021

Bahagia di Atas Api.

Semua manusia, semua mahluk di bumi, tentu pantas bahagia.

Udara yang sejuk, hati yang damai, raga yang sehat, jiwa yang waras.. Semua berhak punya bahagia versi masing-masing.

Pada cinta, bahagia tercipta dari banyak hal. Dari pandangan pertama, dari hal terkecil yang spesial, dari sentuhan-sentuhan lembut yang memabukkan, dari kata-kata indah yang dibuktikan.

Cinta adalah hal yang kau dan ia rasakan, kau dan dia – hanya di antara kau dan dirinya. Yang dibangun dari titik terendah. Yang masuk dari jiwa-jiwa kosong yang kehausan. Dan kalian saling mengisi.

Cinta akan membuatmu bahagia dan gila. Kau akan tergila-gila karenanya, karena mencintainya begitu indah. Kau akan melihatnya sebagai rupawan yang baik rupa dan perilakunya. Kau akan menyebutnya “spesial”.

Cinta bukan datang jika itu muncul di tengah, di antara dua orang yang sudah bahagia bersama. Itu sebuah kesalahan.

Cinta itu buat bahagia, bukan gelisah apalagi sengsara. Bukan kau perebutkan, apalagi kau ambil paksa.

Bahagia seperti apa yang kau harapkan dari mengambil bahagia orang lain yang saling mencintai? Bahagia seperti apa yang kau rasakan dari memaksa kehendakmu akan takdir dua orang yang saling mencintai? Apa bahkan kau merasakannya?

Cinta dan memori indah tak bisa hilang sepenuhnya, seberapapun kau coba. Kadang ia hanya lupa dan lelah, maka jangan ragu untuk kembali merasakannya.

Cinta bisa putus, namun kau tak akan lupa bagaimana kau berakhir memilihnya: karena kau mencintainya.

Maka ingatlah selalu momen-momen berharga antara kau dan dia. Agar cinta itu terus ada, terus tumbuh, dan tak akan hancur untuk alasan apapun.

Cari bahagiamu sendiri, karena main di atas api tak akan menyelamatkanmu.

Agnicia Rana

Sebuah perjalanan pencarian jati diri. Tempat misuh-misuh. #MemulaiKembali