Cheers for the failures

Agnicia Rana
2 min readJul 26, 2021

--

Source: Pinterest.

Dear life,

Thank you.

Meski hidup seringkali tak adil, kita dipaksa untuk selalu berteman dengannya. Ya. Kecuali mau mati aja. Well, jangan bahas mati, deh. Terlalu banyak duka saat ini.

Hidupku kemarin mungkin terlalu percaya diri: masuk sekolah favorit tanpa “nyontek” saat tes tertulis, masuk SNMPTN di perguruan tinggi ternama, dapat kerja pertama sebulan setelah wisuda, dapat kerja kedua setelah tiga bulan kerja di tempat pertama, menikah di usia yang cukup muda, apalagi?

Rasa beruntung yang banyak itu lupa setelah ada satu kegagalan, hari ini. Aku gagal masuk ke salah satu kompeni — yang setelah aku tilik media sosialnya, cukup banyak pengaruh positif sehingga aku ingin sekali masuk sana. Seumur-umur, mengikuti tahapan seleksi kerja, tiga kali dipanggil dan mengikuti tahapanya, tiga kali interview user, dan ini kegagalan yang pertama.

Sebetulnya selama delapan bulan, kurang lebih, aku lumayan banyak mengirim CV tanpa memperbaiki diriku terlebih dahulu. Dan tidak pernah ada umpan balik, kecuali satu kompeni ini. Kebanyakan mungkin tidak dibaca. Aku hanya kirim lewat platform pencari kerja, bukan langsung ke email pekerja yang bersangkutan.

Mungkin ini bukan kegagalan pertama dalam hidup. Kegagalan sebelumnya pernah saat aku sekolah dasar, aku ikut lomba siswa berprestasi dan tidak membawa pulang piala juara apapun. Gagal jadi ketua event acara kampus di tahun 2015. Gagal dapat “orderan” di tempat kerja kedua, dan itu bukan cuma sekali. Dan kegagalan lainnya yang aku tak ingat. Bukan ngga ada lagi, tapi pasti ada.

Tapi kegagalan ini cukup bisa bikin aku kembali bertanya lagi tentang apa sih yang aku bisa? Apakah kapabilitasku sebagai pekerja yang sudah berkecimpung di dunia ini selama dua tahun masih kurang? Kurang pengalaman? Atau bukan ini yang aku mau? Lalu apa?

Pertanyaan itu terus berisik di kepala.

Aku coba meyakinkan diri sendiri, bahwa ini hanya kegagalan. Kegagalan ada dimana-mana, bisa kau dapatkan kapan pun. Bukan karena kapabilitas, tapi pekerjaan itu belum cocok untukmu, dan kamu masih bisa belajar dan menggali lebih dalam lagi. Akan segala hal.

Mungkin waktunya untuk menilai diri lekat-lekat, lebih dalam lagi. Dan serius akan apa yang kamu mau. Cari alternatif yang menguntungkan, dan belajar dari situ.

Well, life must go on. You need to move on from things which not even made for you!

Jadi ngga usah mellow lagi, ya! You can do better! You will get whatever you want and need in the right time! Jadikan kegagalan sebagai cara untuk belajar, dan terus belajar.

Cheers for the failures! I’m ready to move on!

Source: https://beyondtheshopdoor.com/2020/07/09/35-inspirational-and-powerful-quotes-about-failure/

--

--

Agnicia Rana

Sebuah perjalanan pencarian jati diri. Tempat misuh-misuh. #MemulaiKembali